Senin, 06 Februari 2017

EFEK FOTOLISTRIK

Efek fotolistrik merupakan peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan sebuah logam ketika dikenai atau menyerap radiasi gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi di atas ambang batas permukaan logam. Elektron yang terpancar tersebut dinamakan foto elektron atau elektron foton.

Foto percobaan :



Gambar Skema percobaan efek fotolistrik
Percobaan efek fotolistrik terdiri dari dua buah lempengan logam yaitu anoda dan katoda yang dimasukkan ke dalam tabung kaca, galvanometer untuk mengukur arus listrik, dan potensiometer. Jika elektron mengenai permukaan katoda, maka elektron tersebut akan dipancarkan anoda sehingga timbul arus pada rangkaian. Dengan percobaan efek fotolistrik, kita dapat mengukur laju dan energi kinetik elektron yang terpancar yang bergantung pada intensitas dan frekuensi gelombang cahaya yang datang. Tidak semua radiasi cahaya dapat menimbulkan efek fotolistrik.

Hasil-hasil percobaan
Makin besar intensitas cahaya, semakin banyak elektron-elektron yang diemisikan.
Kecepatan elektron-elektron yang diemisikan hanya bergantung kepada frekwensi cahaya, makin besar frekwensi cahaya makin besar pula kecepatan elektron yang diemisikan.
Pada frekwensi cahaya yang tertentu (frekwensi batas) emisi elektron dari logam tertentu sama.
Peristiwa-peristiwa di atas tidak dapat diungkap dengan teori cahaya Huygens.
Pada tahun 1901, Planck mengetengahkan hipotesa bahwa cahaya (gelombang elektromagnetik) harus dianggap sebagai paket-paket energi yang disebut foton. Besar paket energi tiap foton dirumuskan sebagai :
E = h . f
E
=
Energi tiap foton dalam Joule.
f
=
Frekwensi cahaya.
h
=
Tetapan Planck yang besarnya          h = 6,625 .10 –34 J.det
Cahaya yang intensitasnya besar memiliki foton dalam jumlah yang sangat banyak. Tiap-tiap foton hanya melepaskan satu elektron. Kiranya mudah dipahami bahwa semakin besar intensitas cahaya semakin banyak pula elektron-elektron yang diemisikan.
Tiap foton yang datang pada logam, sebagian energinya digunakan untuk melepaskan elektron dan sebagian menjadi energi kinetik elektron. Jika energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron sebesar a dan energi yang menjadi energi kinetik sebesar Ek maka dapat ditulis persamaan :

E = a + Ek
h.f = ½ mv2
           
Dari persamaan nampak jelas, makin besar frekwensi cahaya, makin besar kecepatan yang diperoleh elektron. Efek fotolistrik dijelaskan secara matematis oleh Albert Einstein yang mengacu pada hipotesis Max Planck. Jika elektron mendapat energi foton lebih besar dari energi ambangnya, maka kelebihan energi ini digunakan untuk menambah energi kinetiknya. Energi kinetik maksimum dari elektron yang terpancar ditulis sebagai berikut.

Ekmaks = hf –W0

Keterangan:
Ekmaks = selisih energi foton dan energi ambangnya;
h = konstanta Planck yang nilainya 6,63 x 10-34 J.s;
f = frekuansi (Hz); dan
W0 = fungsi kerja yang merupakan energi ambang atau energi ikat atom;
W0 = hf0; dan
f0 = frekuensi ambang.
Grafik hubungan energi kinetik maksimum elektron dengan frekuensi dapat digambarkan sebagai berikut.

                       Grafik hubungan antara energi kinetik dan potensial penghenti
Potensial Penghenti
Percobaan efek foto listrik juga merumuskan hubungan antara tegangan dan arus listrik yang dihasilkan. Dari percobaan tersebut diperoleh bahwa saat tegangan nol, arus tetap mengalir pada rangkaian. Jika keping katoda diberi tegangan minus dan anoda diberi tegangan positif maka arus yang mengalir bertambah besar. Jika tegangan anoda dan katoda dibalik, ternyata arus yang mengalir akan semakin kecil sampai mendekati tegangan tertentu yang tidak ada arus. Potensial ini disebut sebagai potensial penghenti atau disimbolkan sebagai vs.
Grafik antara arus listrik yang dihasilkan sebagai fungsi tegangan digambarkan sebagai berikut:

                                                    Grafik hubungan arus dan tegangan
Besarnya potensial penghenti ini tidak bergantung pada intensitasnya, tetapi bergantung pada energi kinetik maksimumnya. Berikut ini persamaannya.
Ekmaks = ½ mv2

Jika muatan elektron adalah e dan potensial penghentinya adalah V0, maka
½ mvmaks2 = e V0

Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan elektron tidak bergantung pada intensitas, akan tetapi bergantung pada tegangan penghentinya.

Sebelum ke contoh soal, break dulu yuk! Dengerin lagu berikut ini biar gak stress...

 

 

Contoh soal
Pada suatu percobaan efek fotolistrik, diketahui fungsi kerja logam yang digunakan adalah 3 eV. Cahaya yang digunakan sebagai penyinar logam memiliki panjang gelombang λ dan frekuensi f. Tentukan energi cahaya minimal yang dibutuhkan agar elektron bisa terpancar!
Pembahasan
Diketahui:
c = 3 x 108 m/s
h = 6,6 x 10-34 Js
1 eV = 1,6 x 10-19 J
Ditanyakan: W0 ?
Jawab:
W0 = 3 eV = 3 x 1,6 x 10-19 Joule = 4,8 x 10-19 Joule
Jadi, energi minimum yang dibutuhkan untuk elektron berhenti adalah 4,8 x 10-19J.

Untuk lebih memahami simak baik2 video berikut ini


Pertanyaan diskusi :
Diskusikan soal berikut dengan temanmu dan tulis jawaban atau pertanyaanmu di kolom komentar, ok
Dalam suatu percobaan efek fotolistrik, cahaya yang digunakan memiliki panjang gelombang 200 nm dan fungsi kerja logam yang digunakan adalah 2,4 eV. Panjang gelombang maksimum yang diperlukan logam untuk memancarkan elektron adalah ....

Bisa kaaan....supaya lebih mantap yuk lanjut ke kuis, dapatkan sertifikat dengan nilai terbaik!


Soal Efek Fotolistrik » Create Quiz with ProProfs

Pertanyaan diskusi :
Diskusikan soal berikut dengan temanmu dan tulis jawaban atau pertanyaanmu di kolom komentar, ok
Dalam suatu percobaan efek fotolistrik, cahaya yang digunakan memiliki panjang gelombang 200 nm dan fungsi kerja logam yang digunakan adalah 2,4 eV. Panjang gelombang maksimum yang diperlukan logam untuk memancarkan elektron adalah ....

Kamis, 02 Februari 2017

Hukum Pergeseran Wien





Pada sebuah benda hitam, panjang gelombang maksimum bergantung pada suhu mutak benda hitam tersebut. Hubungan antara panjang gelombang dengan suhu mutlak yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

λm .T = C 

dengan λm merupakan panjang gelombang yang sesuai dengan radiasi energi maksimum, T adalah temperatur termodinamik benda, dan C adalah tetapan pergeseran Wien (2,898 × 10-3 mK). Hubungan tersebut disebut Hukum pergeseran Wien, yang dinyatakan oleh Wilhelm Wien (1864 - 1928), seperti terlihat pada foto di atas nak anak...

Gambar Grafik hubungan pergeseran Wien.
Gambar diatas menunjukkan grafik hubungan antara intensitas radiasi dan panjang gelombang radiasi benda hitam ideal pada tiga temperatur yang berbeda. Grafik ini dikenal sebagai grafik distribusi spektrum. Intensitas merupakan daya yang dipancarkan per satuan panjang gelombang. Ini merupakan fungsi panjang gelombang I maupun temperatur T, dan disebut distribusi spektrum.

Dari grafik terlihat bahwa puncak kurva penyebaran energi spektrum bergeser ke arah ujung spektrum panjang gelombang pendek dengan semakin tingginya temperatur.

Fungsi distribusi spektrum P (λ,T) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan yang tertera pada gambar di atas. 

Hasil perhitungan klasik ini dikenal sebagai Hukum Rayleigh- Jeans yang dinyatakan:

P (λ,T) = 8 π k T λ-4

dengan k merupakan konstanta Boltzmann.

Hasil ini sesuai dengan hasil yang diperoleh secara percobaan untuk panjang gelombang yang panjang, tetapi tidak sama pada panjang gelombang pendek. Begitu λ mendekati nol, fungsi P (λ, T ) yang ditentukan secara percobaan juga mendekati nol, tetapi fungsi yang dihitung mendekati tak terhingga karena sebanding dengan λ-4. Dengan demikian, yang tak terhingga yang terkonsentrasi dalam panjang gelombang yang sangat pendek. Hasil ini dikenal sebagai katastrof ultraviolet.

Contoh Soal :

Soal (UN 2010)
Intensitas radiasi yang diterima pada dinding dari tungku pemanas ruangan adalah 66,3 W.m−2 . Jika tungku ruangan dianggap benda hitam dan radiasi gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang 600 nm, maka jumlah foton yang mengenai dinding persatuan luas persatuan waktu adalah…( h = 6,63 x 10− 34 J.s, c = 3 x 108 m.s−1)
A. 1 x 1019 foton
B. 2 x 1019 foton
C. 2x 1020 foton
D. 5x 1020 foton
E. 5 x 1021 foton

Pembahasan:
Diketahui:
I = 66,3 W/m2
λ = 600 nm = 6 . 10-7 m

h = 6,63 x 10− 34 J.s

Sebelum menghitung yuk kita mendengarkan dulu lagu berikut,...biar kalian gak stress!!....




Ini kalian bisa lihat juga video dari 'sastrawan fisika' yang diambil dari youtube. gimana ? lebih jelas kaan..apa itu Hukum Pergeseran Wien

Quiz :
Ayo...kerjakan kuisnya juga agar kalian dapat sertifikat ya...Semangat!!!


ProProfs - Soal Hukum Pergeseran Wien » Create your own Personality Quiz

Pertanyaan Diskusi :
Matahari mempunyai beberapa lapisan, yaitu ini matahari, zona radiasi, zona konveksi, fotosfer, kromosfer dan korona. Pada lapisan fotosfer bagian atas mempunyai suhu 4500K dan pada kedalaman 260 km suhunya mencapai 6800 K. Berapa panjang gelombang pada intensitas maksimum pada suhu tersebut?
 Silakan tulis jawaban atau pertanyaan bila adda yang tidak dimengerti di kolom komentar...Terima kasih...Selamat Belajar! 

Minggu, 29 Januari 2017

Pipa Organa Tertutup



 Pernah dengar suara di atas??,,,,ya itu adalah suara klarinet, sebuah alat musik tiup



Salah satu sumber bunyi adalah pipa yang disebut dengan pipa organa. Biasanya kita jumpai pada alat musik tiup. Pipa organa merupakan sebuah tabung. Pipa organa ini terdiri dari dua jenis yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup. Pipa Organa terbuka adalah tabung yang di kedua ujungnya terbuka.
Pipa organa tertutup adalah pipa dengan salah satu ujung pipa yang tertutup. Sebagai contoh alat musik dari jenis pipa organa tertutup ini adalah klarinet, dengan bunyi seperti di atas. Klarinet ditiup melalui corong tunggal. Berikut ini adalah gambar tiga jenis resonansi dari pipa organa tertutup.



Berdasarkan gambar di atas maka berikut ini adalah rumus-rumus Dalam Pipa Organa Tertutup :

Pada pipa organa tertutup, karena ujunganya tertutup dan merupakan simpul, maka dalam pipa organa ini untuk nada dasar dan nada atas jumlah simpul dan perut yang terjadi dalam pipa tersebut adalah sama.
1.     untuk nada dasar 
Seperti ditunjukkan pada gambar nada dasar, yaitu terjadi 1 perut dan 1 simpul. Panjang pipa sama dengan ¼ (jarak antara simpul dan perut berdekatan). Dengan demikian, L =λ1/4 atau λ1 = 4L, dan frekuensi nada dasar adalah
            
2.     Untuk nada atas pertama
Pola resonansi berikutnya dengan panjang gelombang λ3 disebut nada atas pertama, ditunjukkan pada gambar. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjadi 2 perut dan 2 simpul. Panjang simpul sama dengan ¾ λ3. Dengan demikian, L = ¾ λ3  atau  λ3 = 4L/3,  maka frekuensi nada atas kesatu ini adalah sebbagai berikut :


.3.     Untuk nada atas kedua,
Frekuensi getarannya seperti ditunjukkan pada Gambar diatas adalah


Jadi, pada pipa organa tertutup hanya nada-nada harmonik ganjil yang muncul, yaitu 1, 3, 5, dan seterusnya, sehingga dapat dinyatakan bahwa secara umum frekuensi pada pipa organa tertutup adalah sebagai berikut :

Contoh Soal :
Sebuah pipa organa tertutup memiliki panjang 50 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s, tentukan frekuensi pipa organa saat:
a) terjadi nada dasar
b) terjadi nada atas kedua

Pembahasan
 Diketahui : Pipa Organa Tertutup
L = 50 cm = 0,5 m
ν = 340 m/s
Ditanya :
a) f
o = .....Hz
b) f
2 = .....Hz

Penyelesaian:
f = ν / λ

a) Dari ilustrasi diatas terlihat, saat terjadi nada dasar, pada pipa sepanjang L terjadi 1/4 gelombang.
L = 1/4 λ atau λ = 4L = 4(0,5) = 2 m

Sehingga:
f = ν / λ = 340 / 2 = 170 Hz

Frekuensi yang kita temukan ini adalah frekuensi nada dasar atau f
o

a) Dari ilustrasi diatas terlihat, saat terjadi nada atas kedua, pada pipa sepanjang L terjadi 5/4 gelombang.
L = 5/4 λ atau λ = 4/5 L = 4/5 (0,5) = 0,4 m

Sehingga:
f = ν / λ = 340 / 0,4 = 850 Hz

Frekuensi yang kita temukan ini adalah frekuensi nada atas kedua atau f
2

Ini adalah contoh praktikum pipa organa tertutup :




Pertanyaan Diskusi:
Berdasarkan contoh soal diatas, berapa besar panjang gelombang pada nada dasar kedua?
Silakan jawab di kolom komentar di bawah...selamat Belajar

Yuk kita kerjakan kuis berikut ini, biar mantapp!!

Comments system

Disqus Shortname